Iklan

Panji Satria Nugraha: BN Holik dan Ahmad Saepudin Optimis Menang



tribatimes.com - Kabupaten Bekasi - Dalam perhelatan politik yang semakin memanas, Tim Kemenangan BN Holik dan Ahmad Saepudin di DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten Bekasi menemukan pilar kekuatan yang tak tergoyahkan dalam sosok Panji Satria Nugraha memegang peran kunci dalam merancang strategi yang mengoptimalkan potensi BN Holik dan Ahmad Saepudin menuju kemenangan.

Dikenal sebagai ahli strategi politik yang ulung, Panji Satria Nugraha mampu menggambarkan visi dan program BN dengan jelas melalui pendekatan yang cerdas dan berbasis data. 

Panji Satria Nugraha selaku team kemenangan BNhas mengatakan dirinya sangat lah optimis dan yakin bahwa pasangan kedua calon legislatif DPRD dan provinsi yang di dukungnya akan memenangkan suara," ungkapnya

Panji juga mengatakan kami melihat antusias dan masyarakat Kabupaten Bekasi yang begitu semangat mendukung partai Gerindra terutama dari calon legislatif DPRD provinsi yaitu, BN Holik ujarnya

Saya menyampaikan kepada seluruh masyarakat Kabupaten Bekasi kita harus mempunyai dewan yang betul-betul memperhatikan kesehatan dan SDM masyarakat Kabupaten Bekasi, jadi saya rasa BN Holik sudah mempunyai program tersebut bahkan sudah berjalan sejak lama program-program seperti itu, sambung Panji

Kalau untuk dapil 1 Kabupaten Bekasi Ahmad Saepudin salah seorang tokoh pemuda yang santun dan aktif dalam bersosialisasi saya meyakinkan bahwa suara beliau akan unggul di wilayah dapil 1 Kabupaten Bekasi,

Panji juga menyampaikan 3 pesan moral dalam pemilu, pertama, menyerukan kepada seluruh komponen bangsa untuk menjamin pemilu berjalan secara partisipatif bagi seluruh elemen bangsa Indonesia dan tidak dimonopoli oleh segelintir elite politik dan penguasa ekonomi yang mengabaikan kepentingan publik. mengajak seluruh komponen bangsa untuk menghindari politik berbiaya tinggi, mencegah politik uang, dan menolak nepotisme yang semakin mendangkalkan makna pemilu.

Kedua, mengajak seluruh komponen bangsa untuk menghindari jebakan penyalahgunaan identitas dengan politisasi agama, etnis, dan ras yang berpotensi menimbulkan konflik serta kekerasan yang tidak berkesudahan dan merusak persatuan serta kesatuan bangsa.

Ketiga, mendesak para elite politik, penguasa ekonomi, partai politik, dan penyelenggara pemilu untuk memberikan keteladanan, berintegritas, dan bermartabat  dalam berdemokrasi," tutupnya, (Rian)
LihatTutupKomentar