tribatimes.com - Tasikmalaya - Dalam semangat akhir tahun, Agus Yusbiyadi, seorang pecinta alam dan petualang sejati, mengakhiri tahun 2024 dengan solo hiking dan solo camping di Gunung Galunggung. Kegiatan ini bukan hanya untuk menguji fisik dan nyali, tetapi juga untuk merenungkan kebesaran Sang Pencipta melalui keindahan alam. Selasa 31 Desember 2024.
Berawal dari Pintu Masuk Utama Kawasan Wisata Gunung Galunggung yang dikelola Perhutani Jabar dan Banten, Agus memulai perjalanan menapaki Tangga Kuning yang memiliki 620 anak tangga. Meski melelahkan, rute ini memberikan pengalaman tak terlupakan, dengan panorama hutan yang asri dan kera-kera liar yang menemani di sepanjang jalan. Gunung Galunggung, yang memiliki ketinggian 2.168 meter di atas permukaan laut, menjadi saksi bisu perjalanan Agus hingga ke Ngarai.
" Setelah mencapai Ngarai, Agus mendirikan tenda untuk solo camping di dekat fasilitas toilet dan mushola yang terjaga kebersihannya. Di tengah keramaian sekitar 40 tenda lainnya yang dihuni para pecinta alam, Agus menyempatkan mencicipi kuliner lokal di Warung Pak Maman. Hidangan khas Tasikmalaya seperti nasi liwet dan bandrek Cap Baduy menjadi teman sempurna untuk menghangatkan tubuh di tengah dinginnya malam.
Pak Maman, pemilik warung yang telah lama "dituakan" di kawasan ini, membagikan kisah menarik, termasuk cerita tentang bunga Edelweis yang ia temukan setelah erupsi dahsyat Gunung Galunggung tahun 1982. Bunga yang dikenal sebagai "bunga keabadian" itu kini dibudidayakan di belakang warungnya, menjadi daya tarik tambahan bagi pengunjung.
Keesokan harinya, Agus melanjutkan petualangannya menuju Danau Gunung Galunggung. Dengan ketenangan danau yang memikat, tempat ini memberikan suasana damai untuk merenung. Ia juga menjelajahi Air Terjun Panongan, yang terletak di tengah hutan. Meski jalan setapak menuju air terjun cukup menantang, keberanian Agus terbayar dengan keindahan air terjun setinggi 50 meter dan sensasi pijatan air alami di tubuhnya.
Relaksasi di Cipanas Galunggung
Selepas menjelajahi air terjun, Agus singgah di Pemandian Air Panas Cipanas Galunggung. Dengan suhu air mencapai 59°C dan kandungan belerang yang bermanfaat untuk kesehatan kulit, kolam ini menjadi tempat ideal untuk relaksasi. Ia juga mencoba ember tumpah di kolam renang, menambah pengalaman seru sebelum menutup hari dengan menikmati nasi liwet khas Cipanas.
Selepas sholat Maghrib dan Isya, Agus menutup rangkaian petualangannya dengan doa, berharap tahun 2025 membawa lebih banyak berkah dan kesuksesan dunia akhirat. "Semoga perjalanan ini menjadi pengingat betapa luar biasanya ciptaan Allah dan menjadi motivasi untuk menjalani tahun yang lebih baik," tutupnya.
Gunung Galunggung tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga lokasi untuk merenung dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, menjadikannya destinasi sempurna bagi mereka yang ingin menyatu dengan alam.(Redaksi)